Senin, 28 Mei 2012

Gunung Galunggung

Sudah pernah mendengar nama gunung galunggung? Mungkin anda berfikir, sepertinya pernah. Tapi tidak tahu dimana.
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167m di atas permukaan laut. Gunung galunggung terletak di daerah jawa barat, dekat kota tasikmalaya. Sekitar 17 km dari pusat kota tasik.
Gunung galunggung dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi, ataupun mencarter angkot dari kota tasik. Jalan menuju ke gunung galunggung merupakan jalan desa yang kecil. Dimana jalan berbatu dan sedikit rusak.
Gunung galunggung menyuguhkan keindahan alam yang sangat Indah. Kawah bekas letusan terasa seperti danau. Di kejauhan terlihat sebuah pulau kecil, dan dapat kita lihat ikan-ikan berenang di danau ini. Dari atas gunung galunggung ini kita juga dapat menyaksikan pemandangan alam dari ketinggian. Udaranya sejuk. Dan angin bertiup cukup kencang.
Jika anda berminat untuk turun terdapat jalur, yang dinamakan tanjakan Zorro, karena bila dilihat tanjakan ini membentuk huruf Z. Namun berhati-hatilah, karena tanjakan Z ini terdiri dari pasir-pasir vulkanik yang sangat gembur.
Apabila anda berniat untuk menggunjungi gunung Galunggung, jangan takut susah. Karena gunung ini sudah sangat user friendly, terdapat 620 anak tangga dibuat untuk memudahkan para penggunjung mencapai bibir kawah. Di sekitar kawah pun sudah banyak pedagang. Tapi ada baiknya untuk membawa bekal dari rumah.
Selain kawah daya tarik gunung ini adalah pemandian air panasnya. Anda dapat menikmati air panas alami di daerah Cipanas. Anda akan melewati nya ketika dalam perjalanan menuju kawah gunung galunggung.

Wisata di ciamis indonesia

Curug Tujuh Pesona Lain di Ciamis

Curug Tujuh Pesona Lain di Ciamis SELAMA ini hanya Pantai Pangandaran yang menjadi andalan wisata Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tapi sekarang, Pangandaran mulai mendapat saingan di antarnya Curug Tujuh, meski belum dikelola secara profesional.
Munculnya obyek wisata pesaing itu, tak terlepas bila suatu saat Pangandaran dimekarkan menjadi kabupaten, sehingga Kabupaten Ciamis sebagai induk bakal kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata.
Makanya beberapa potensi yang selama ini masih terpendam, mulai dikembangkan dan dipoles-poles, termasuk Curug Tujuh.
Gebrakan pemda ini meski dinilai terlambat, tapi mending daripada tidak sama sekali. Pasalnya, seabrek obyek wisata potensial yang dimiliki Kabupaten Ciamis baru mulai disentuh setelah adanya wacara pemekaran Pangandaran.
Berdasarkan catatan, ada tiga obyek wisata potensial yang selama ini tak begitu serius diperhatikan Pemda Kabupaten Ciamis. Sebut sajaSitu Lengkong Panjalu, Situs Kerajaan Sunda Astana Gede Kawali, dan Curug Tujuh di Cibolang, Panjalu, Kabupaten Ciamis. Ketiga obyek ini sudah lama dikenal pengujung, namun pemda nampaknya kurang perhatian terhadap kekayaan sektor wisata yang masih perawan tersebut.
Bila saja ketiga obyek itu sejak dulu dikembangkan dan dipromosikan, tentu namanya sudah sementereng Pangandaran yang mengandalkan keindahan laut itu.
Curug Tujuh, merupakan obyek wisata alam yang tergolong masih asli alias orisinil. Berlokasi di Desa Cibolang, Panjalu, Kabupaten Ciamis utara, curug (air terjun) ini sama sekali belum pernah didandani pemda setempat.
Akibatnya, potensi keindahan alam berupa tujuh curug hingga kini masih ala alakadarnya dan baru dikenal penduduk setempat.
Masyarakat menyayangkan ketidakpedulian pemda terhadap obyek wisata itu.
Meski sudah diketahui belasan tahun, namun potensi dan kecantikan curug itu hingga kini masih belum bisa dikembangkan apalagi dijual ke wisatawan.
Curug Tujuh, yang terletak di kaki Gunung Sawal, Ciamis ini memiliki tujuh curug (air terjun) yang ketinggiannya terus berkurang manakala kita mencoba menelusuri posisi curug dari awal hingga akhir.
SUARA GEMURUH
Berjarak dua kilo meter dari Jalan Raya Cibolang, kini keberadaan curug masih tetap tergolong primitif dan belum layak ditawarkan ke wisatawan.
“Kami bingung mengapa pemda tak mau mendandani obyek wisata ini. Padahal, pesona alam yang dimiliki curug ini akan mampu menyedot pengujung jika pemda mau membangun fasilitas obyek wisata itu,” kata Suya, 50, warga.
Curug Tujuh memiliki tujuh curug yang keindahan alam serta air terjunnya sangat menakjubkan. Ketika kita masuk ke areal curug pertama, kita akan terkejut, curug ini memiliki ketinggian di atas 100 meter. Air yang terjun dari atas, mampu membuat terpesona pengujung lantaran indahnya suara gemuruh air itu.
Perjalanan yang mampu menyedot keringat akan hilang seketika saat kita masuk ke curug ini. Bisa dibayangkan, uap air yang datang dari air tejun akan menyebar hingga belasan meter.
Uap itu pun mampu memberikan rasa dingin dan seketika bisa menghilangkan keringat yang menempel di tubuh. “ Curug ini identik dengan air conditional (AC)–nya Cibolang,” ujar Suya.
Lepas dari curug ini pengujung akan terus melakukan perjalanan menuju curug berikutnya. Ketinggian curug kedua hingga kelima, tak jauh berbeda dengan curug pertama.
Yang membedakannya, hanya di ketinggian curug itu yang terus menurun. Baik di curug tujuh dan lima, pengujung bisa terbuai atas keindahannya air terjun tersebut. Selain bisa menikmati uap, pengujung pun akan diajak mandi bareng di kolam kecil tempat menampung air itu.
Usai pengujung berjalan hampir lima kilometer dengan posisi naik dan berputar, tentunya akan sampai di curug enam dan tujuh. Kedua curug itu berbeda dengan curug sebelumnya.
Ketinggian semakin berkurang dan kedua curug ini hanya memiliki ketinggian 2-3 meter. Jernihnya air yang ditampung di kolam kecil merupakan daya tarik tersendiri untuk pengujung.
Untuk itu, tak sedikit wisatawan menjuluki curug ini sebagai curug ‘si kinclong’ asal Panjalu.
DISUKAI ANAK MUDA
Sejak Curug Tujuh ditemukan 20 tahun lalu, berdasarkan catatan petugas penjaga obyek wisata ini, Tatang, 46, hampir 90 persen digunakan tempat wisata pasangan muda. Ketika hari libur tiba, ribuan motor setiap harinya memasuki areal tersebut.
Mereka masuk curug secara berpasangan, kemudian memadu kasih di lokasi itu. Meski pihak pengelola setiap bulannya melaporkan kemajuan jumlah pengujung, namun Pemda Ciamis tak pernah ada niat untuk mendandani obyek tersebut.
“Acuhnya pemda mencerminkan pesimisnya pemda itu sendiri. Sangat aneh memang,” kata Tatang.
Salain disukai kaum muda, bila libur panjang tiba, baik sekolah maupun Lebaran, pengunjung tua muda tumplek di tempat ini. Yang masuk bertambah hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Lahan parkir yang ada dan belum tertata, bisa dipadati sepeda motor dan mobil. Pendapatan pun mendadak naik hingga mencapai Rp10 juta per harinya.
Membludaknya pengunjung sama sekali tak mampu melunturkan pemda untuk membangun obyek ini. Terbukti, Curug Tujuh dari dulu hingga kini tetap jalan di tempat tanpa ada perubahan yang signifikan.
Jika curug ini dibenahi, pemerintah tidak hanya terfokus ke Pangandaran karena obyek wisata lain juga akan menghasilkan uang.
Curug Tujuh yang terletak di kaki Gunung Sawal yang dikelilingi hutan perawan, hingga kini masih terus berdiri meski tanpa perhatian dari pemda setempat.
Air tejun yang terus bergemuruh tak pernah surut debit airnya meski kemarau panjang melanda Kabupaten Ciamis. Suara gemuruh air tejun di musim kemarau malah bisa membangkitkan semangat warga setempat untuk tetap merawat obyek wisata itu.
Terkadang tak sedikit warga mengambil air dari curug untuk kebutuhan hidup sehari-hari ketika mata air surut karena musim kemarau.
“Kami ingin berubah dan ingin diperhatikan, supaya jumlah wisatawan yang datang terus meningkat.” Itulah barangkali ungkapan obyek ini untuk menyeru pemda supaya mau mempercantik dirinya.
Berdasarkan peta lokasi, sangat mudah menuju obyek wisata Curug Tujuh, di Panjalu Kabupaten Ciamis. Obyek ini bisa dijangkau menggunakan kendaraan bermotor atau kendaraan roda empat, karena akses transportasi menuju lokasi sudah memadai.
Pengujung bisa tiba di lokasi menggunakan jalan dari Kota Kawali menuju arah Panjalu, kemudian kendaraan berhenti di Cibolang lalu masuk ke obyek wisata.
Lokasi ini pun bisa ditempuh dari arah Panjalu dan berhenti di Ciobolang. Rute lain, obyek ini bisa dicapai melalui jalur Cirebon atau Majalengka, kemudian masuk Cibolang, setelah melintasi daerah Winduraja, Kabupaten Ciamis. (dono/b)

Curug Cibolang - Ciamis






Nama lain dari Curug Cibolang adalah Curug Tujuh. Sesuai dengan namanya curug ini mempunyai 7 (tujuh) buah air terjun (curug) yang tersebar dan tidak berjauhan letaknya.  Bahkan curug 4 dan 5 letaknya berdampingan hanya terpisah kurang lebih 2 meter jaraknya, sehingga dengan demikian untuk dapat menikmati keindahan dan keasrian ketujuh air terjun tersebut, adalah dengan cara mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki ke puncak bukit dan kembali lagi.

Setiap curug ini memiliki nama yaitu, Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik dan Curug Cibuluh. Ketujuh curug ini mengalirkan air ke sungai Cibolang dan Cimantaja. 

Curug ini berada di dalam Kawasan Wana Wisata Curug Tujuh di RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis, dengan luas sekitar 40 ha yang dikelilingi Bukit Ciparang dan Cibolang di kaki Gunung Sawal.  Kawasan ini terletak pada ketinggian antara 800-900 m dpl dengan suhu  udara berkisar 17-18C.

Keberadaan Curug ini mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan kebanyakan air terjun lain pada umumnya, karena air terjun ini tidak pernah surut sekalipun di musim kemarau, dan air yang mengalir mengandung unsur belerang yang berkhasiat untuk penyembuhan beberapa penyakit.


Legenda
Sumber air curug ini berasal air Cimantaja yang menurut mitos bahwa cimantaja yang berarti air mata raja. Konon dahulu kala ada sorang penguasa atau raja yang pada suatu waktu merasa sangat prihatin melihat keadaan diwilayahnya akibat kemarau panjang. Air tidak ada dan tanah kering kerontang, sehingga rakyatnya dirundung sengsara berkepanjangan. Sang raja kemudian bertapa untuk memohon supaya diturunkan hujan agar keadaan negerinya pulih seperti sedia kala. Namun usahanya itu tidak mendapat jawaban dari pernguasa alam.   Karena tak membuahkan hasil hati sang raja merasa sedih dan kesedihannya itu membuat sang raja menangis. Saat itulah keajaiban terjadi, air mata raja yang terus turun perlahan-lahan berubah menjadi genangan air jernih dan semakin membesar sehingga membentuk aliran air yang akhirnya terpecah dan jatuh di tujuh buah tebing. Berkat air curug tersebut keadaan negara pun kembali sejahtera.
Curug Cibolang
Setelah membeli karcis dan masuk pintu di pintu gerbang langsung akan ditemui jalan setapak berbatu yang menanjak dengan bentuk tangga.  Kemiringan jalan ini mencapai hampir 45 derajat.  Di ujung tangga ini akan ditemui percaangan jalan dengan papan petunjuk lokasi curug Cibolang berada.  Untuk curug satu hingga lima ke arah kanan sedangkan curug enam dan tujuh ke arah kiri.



Kita mulai dari curug satu, dari tempat petunjuk arah tadi kita harus berjalan lagi sekitar 5 menit jarak yang harus ditempuh antara curug satu dengan yang lainnya, kecuali curug satu & dua dan Curug empat & Curug lima karena berdekatan lokasinya. Curug satu adalah curug yang paling besar dengan ketinggian hampir mencapai 120 meter dengan lebar sekitar 15-20 meter dan disisi kirinya terdapat tebing datar, sedangkan lokasi curug dua berada dibawahnya tapi menurut saya sih ga terlalu keliatan curug ke-2 ini.
Untuk menuju curug selanjutnya kita harus melewati curug satu jadi mau ga mau kita akan merasakan segarnya air curug dan bagi yang mau berendam atau dipijat oleh jatuhan air bisa juga. Dan konon kabarnya di salah satu curug ini ada yang yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit. ”Karena air terjun yang mengalir berasal dari kawah Gunung Sawal diketahui mengandung belerang.
Selanjutnya kita akan mengunjungi curug tiga sampai lima. Dua curug pertama yang akan kita jumpai selanjutnya adalah curug empat (Curug cibolang), loh kenapa curug tiganya dilewat? Bukan dilewat sih tapi Karena memang posisi curugnya yang berjajar dari curug tiga sampai lima dan posisi curug tiga ini berada di atas curug empat, sedangkan curug lima berada dibawahnya curug empat seperti curug satu & dua yang lokasinya berdekatan.
Curug keempat (Curug Cibolang) mempunyai ketinggian sekitar 30-50 meter dengan lebar kira-kira 5 m, namun yang menjadi cirinya adalah curug ini bertingkat walaupun tingkatannya pendek.  Selanjutnya Curug kelima atau Curug Cimantaja, terletak di bawah curug keempat, disebut demikian konon katanya berasal dari kata Cimata Raja atau air mata Raja, posisinya mirip dengan curug kedua yang berada dibawah dan tidak terlihat.
Selanjutnya ke curug ketiga, terletak di atas curug keempat, dengan kondisi jalan sedikit menanjak.  Di curug ini kondisinya hampir sama dengan curug keempat, namun yang membedakan disini terdapat banyak batu-batuan dan rimbunnya pohon, selain itu seringkali terlihat pelangi di curug ini.

Selanjutnya curug keenam (Curug Cileutik) dan ketujuh (Curug Cibuluh) memiliki ketinggian tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 30 m saja.  Untuk kondisi jalan menuju kesana sangat licin dan cukup berbahaya, disarankan untuk tidak kesana bila kurang berpengalaman.  Setelah melakukan perjalanan beberapa menit menyusuri jalan setapak tibalah di curug keenam yang berbentuk menyerupai huruf S.  Adapun letak curug ketujuh berada di bawah curug keenam.  Di curug ketujuh ini terdapat kolam kecil berukuran 3 m berbentuk setengah lingkaran dengan airnya berwarna kehijauan. 
Tak jauh dari curug keenam dan ketujuh ini terdapat lokasi wisata berupa Batu Kereta Api.   Disebut demikian karena memang bentuk batunya yang besar-besar seperti gerbong kereta dan berjejer kebelakang sebanyak 12 buah.  Sayangnya untuk mencapai lokasi ini cukup sulit  karena kondisi jalannya yang masih berupa tanah merah serta harus dipandu penduduk setempat karena memang terpencil letaknya.  

Sesuai dengan namanya curug ini mempunyai 7 (tujuh) buah air terjun (curug) yang tersebar dan tidak berjauhan letaknya.  Bahkan curug 4 dan 5 letaknya berdampingan hanya terpisah kurang lebih 2 meter jaraknya, sehingga dengan demikian untuk dapat menikmati keindahan dan keasrian ketujuh air terjun tersebut, adalah dengan cara mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki ke puncak bukit dan kembali lagi.

Setiap curug ini memiliki nama yaitu, Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik dan Curug Cibuluh. Ketujuh curug ini mengalirkan air ke sungai Cibolang dan Cimantaja. 

Curug ini berada di dalam Kawasan Wana Wisata Curug Tujuh di RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis, dengan luas sekitar 40 ha yang dikelilingi Bukit Ciparang dan Cibolang di kaki Gunung Sawal.  Kawasan ini terletak pada ketinggian antara 800-900 m dpl dengan suhu  udara berkisar 17-18C.

Keberadaan Curug ini mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan kebanyakan air terjun lain pada umumnya, karena air terjun ini tidak pernah surut sekalipun di musim kemarau, dan air yang mengalir mengandung unsur belerang yang berkhasiat untuk penyembuhan beberapa penyakit.


Legenda
Sumber air curug ini berasal air Cimantaja yang menurut mitos bahwa cimantaja yang berarti air mata raja. Konon dahulu kala ada sorang penguasa atau raja yang pada suatu waktu merasa sangat prihatin melihat keadaan diwilayahnya akibat kemarau panjang. Air tidak ada dan tanah kering kerontang, sehingga rakyatnya dirundung sengsara berkepanjangan. Sang raja kemudian bertapa untuk memohon supaya diturunkan hujan agar keadaan negerinya pulih seperti sedia kala. Namun usahanya itu tidak mendapat jawaban dari pernguasa alam.   Karena tak membuahkan hasil hati sang raja merasa sedih dan kesedihannya itu membuat sang raja menangis. Saat itulah keajaiban terjadi, air mata raja yang terus turun perlahan-lahan berubah menjadi genangan air jernih dan semakin membesar sehingga membentuk aliran air yang akhirnya terpecah dan jatuh di tujuh buah tebing. Berkat air curug tersebut keadaan negara pun kembali sejahtera.
Curug Cibolang
Setelah membeli karcis dan masuk pintu di pintu gerbang langsung akan ditemui jalan setapak berbatu yang menanjak dengan bentuk tangga.  Kemiringan jalan ini mencapai hampir 45 derajat.  Di ujung tangga ini akan ditemui percaangan jalan dengan papan petunjuk lokasi curug Cibolang berada.  Untuk curug satu hingga lima ke arah kanan sedangkan curug enam dan tujuh ke arah kiri.



Kita mulai dari curug satu, dari tempat petunjuk arah tadi kita harus berjalan lagi sekitar 5 menit jarak yang harus ditempuh antara curug satu dengan yang lainnya, kecuali curug satu & dua dan Curug empat & Curug lima karena berdekatan lokasinya. Curug satu adalah curug yang paling besar dengan ketinggian hampir mencapai 120 meter dengan lebar sekitar 15-20 meter dan disisi kirinya terdapat tebing datar, sedangkan lokasi curug dua berada dibawahnya tapi menurut saya sih ga terlalu keliatan curug ke-2 ini.
Untuk menuju curug selanjutnya kita harus melewati curug satu jadi mau ga mau kita akan merasakan segarnya air curug dan bagi yang mau berendam atau dipijat oleh jatuhan air bisa juga. Dan konon kabarnya di salah satu curug ini ada yang yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit. ”Karena air terjun yang mengalir berasal dari kawah Gunung Sawal diketahui mengandung belerang.
Selanjutnya kita akan mengunjungi curug tiga sampai lima. Dua curug pertama yang akan kita jumpai selanjutnya adalah curug empat (Curug cibolang), loh kenapa curug tiganya dilewat? Bukan dilewat sih tapi Karena memang posisi curugnya yang berjajar dari curug tiga sampai lima dan posisi curug tiga ini berada di atas curug empat, sedangkan curug lima berada dibawahnya curug empat seperti curug satu & dua yang lokasinya berdekatan.
Curug keempat (Curug Cibolang) mempunyai ketinggian sekitar 30-50 meter dengan lebar kira-kira 5 m, namun yang menjadi cirinya adalah curug ini bertingkat walaupun tingkatannya pendek.  Selanjutnya Curug kelima atau Curug Cimantaja, terletak di bawah curug keempat, disebut demikian konon katanya berasal dari kata Cimata Raja atau air mata Raja, posisinya mirip dengan curug kedua yang berada dibawah dan tidak terlihat.
Selanjutnya ke curug ketiga, terletak di atas curug keempat, dengan kondisi jalan sedikit menanjak.  Di curug ini kondisinya hampir sama dengan curug keempat, namun yang membedakan disini terdapat banyak batu-batuan dan rimbunnya pohon, selain itu seringkali terlihat pelangi di curug ini.

Selanjutnya curug keenam (Curug Cileutik) dan ketujuh (Curug Cibuluh) memiliki ketinggian tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 30 m saja.  Untuk kondisi jalan menuju kesana sangat licin dan cukup berbahaya, disarankan untuk tidak kesana bila kurang berpengalaman.  Setelah melakukan perjalanan beberapa menit menyusuri jalan setapak tibalah di curug keenam yang berbentuk menyerupai huruf S.  Adapun letak curug ketujuh berada di bawah curug keenam.  Di curug ketujuh ini terdapat kolam kecil berukuran 3 m berbentuk setengah lingkaran dengan airnya berwarna kehijauan. 
Tak jauh dari curug keenam dan ketujuh ini terdapat lokasi wisata berupa Batu Kereta Api.   Disebut demikian karena memang bentuk batunya yang besar-besar seperti gerbong kereta dan berjejer kebelakang sebanyak 12 buah.  Sayangnya untuk mencapai lokasi ini cukup sulit  karena kondisi jalannya yang masih berupa tanah merah serta harus dipandu penduduk setempat karena memang terpencil letaknya.  
Lokasi

Terletak di Kampung Nanggela, Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan koordinat GPS: 108.193176,-7.06964,0


Aksesbilitas

Berjarak kurang lebih 35 km arah utara kota Ciamis atau 5 km dari kecamatan Panjalu.  Wana wisata ini dapat dicapai dari arah barat dari Kecamatan Panjalu atau kota Bandung melalui Malangbong, Ciawi dan Rajapolah.  Sedangkan dari arah timur dari Kabupaten Ciamis melalui kecamatan Kawali.  Kondisi jalan pada umumnya beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda dua baik kendaraan umum atau pribadi.

Jika berangkat dari arah barat (arah Bandung) setelah melewati kecamatan Ciawi akan ditemui jalan percabangan dimana ke kiri menuju kota Tasikmalaya, sedangakan arah lurus (melewati over pass) menuju arah Rajapolah yang selanjutnya ke kota Ciamis.  Sesampainya di daerah gentong, kira-kira lima menit dari percabangan tadi, ambil belokan ke kiri di pertigaan SPBU Gentong untuk menuju Panjalu.

Ikuti saja jalan ini, dikenal dengan jalan raya Panjalu - Kawali, melewati Situ Panjalu,

Bila kita berasal dari arah Bandung kita dapat mengambil jalur ke arah Limbangan tepatnya mengambil arah kiri saat bertemu persimpangan jalan di daerah Nagrek, melewati daerah gentong dan berbelok ke kiri kira-kira lima menit dari SPBU Gentong untuk menuju Panjalu atau dikenal dengan jalan raya Panjalu – Kawali. Jalanan disini memang baik hanya saja kita harus hati-hati karena terkadang kendaraan roda dua suka tiba-tiba muncul. Melewati alun-alun Panjalu, hingga kita harus berbelok ke Kampung Cipicung desa sandingtaman hingga menuju Kampung Nanggela.
Setelah sampai di Desa Sandingtaman akan dijumpai plang menuju arah curug ini, letaknya di sebelah kanan jika dari arah Panjalu atau Bandung.   Masuk ke Kampung Cipicung Desa Sandingtaman perjalanan diteruskan menuju Kampung Nenggala hingga pintu gerbang kawasan Curug Cibolang.  Jarak menuju pintu ini sekitar 20 menit atau kurang lebih 10 km dari jalan raya utama.  Kondisi jalan menuju kawasan ini beraspal dan cukup baik, akan tetapi berliku-liku dan menanjak.  Kesulitan terjadi manakala bila berpapasan dengan angkutan lain dari arah berlawanan, hal ini dikarenakan jalan tersebut cukup sempit dengan lebar sekitar hanya 3 m.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat naik dari terminal Ciamis jurusan Kawali-Panjalu, atau langsung dari Bandung jurusan Ciamis via Panjalu.  Kendaraan umum yang ada adalah jenis elf dan hanya mencapai jalan raya utama.  Untuk menuju pintu gerbang kawasan, perjlanan diteruskan dengan menggunakan ojek yang banyak tersedia di pertigaan jalan masuk ke desa Sandingtaman. 
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 3500/orang. Biaya parkir Rp 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 3000 hingga Rp 5000.
Akomodasi dan Fasilitas

Jenis fasilitas yang tersedia antara lain loket karcis, papan petunjuk, pos jaga, tempat parkir, MCK, bangku, pusat informasi, tempat sampah, jalan setapak, mushola, bumi perkemahan seluas kurang lebih 2 ha, shelter dan areal api unggun.

10 Pantai Terindah di Indonesia

Bumi pertiwi memang memiliki beragam kekayaan alam, salah satunya adalah pantai. Merupakan negara katulistiwa yang dikelilingi samudra, Indonesia memiliki pantai-pantai terindah di dunia. Berikut merupakan pantai-pantai terindah yang bisa dijadikan tujuan wisata:
  • Pantai Senggigi, Lombok
Pantai Senggigi, Lombok
Pantai yang terletak di Lombok, NTB ini merupakan salah satu tujuan wisata yang terkenal. Letak pantai ini di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, sehingga memungkinkan wisatawan melakukan snorkeling. Pantai senggigi memiliki terumbu karang yang menjulang di tengah lautan, sehingga ombak besar pecah di tengah lautan dan tidak berbahaya bagi para pengunjung pantai. Hotel yang tersedia beragam di daerah ini dari hotel yang mahal hingga ekonomis.

  • Pantai Kuta, Bali
Pantai Kuta, Bali
Pantai ini merupakan pantai dengan pengunjung yang selalu ramai setiap harinya. Pantai kuta terletak di sebelah selatan Denpasar. Biasanya para pengunjung melakukan selancar di pantai ini karena memiliki ombak bagus. Pantai yang terletak di Kabupaten Badung ini sudah terkenal sejak tahun 1970-an dan disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach).

  • Pantai Pangandaran, Jawa Barat
Pantai Pangandaran, Jawa Barat
Pantai pangandaran sudah terkenal sejak lama sebagai pantai dengan pemandangan terindah di kawasan Jawa Barat. Pantai yang terletak di Desa Pananjung ini menurut AsiaRooms merupakan objek wisata pantai terbaik di Pulau Jawa dan berjarak ± 92 km ke arah selatan kota Ciamis.

  • Pantai Parai Tenggiri, Bangka Belitung
Pantai Parai Tenggiri, Bangka Belitung
Pantai yang terkenal dengan batuan granit ini merupakan objek wisata yang terkenal. Pantai parai tenggiri terletak di kawasan Matras, Sungailiat, Bangka Belintung. Keindahan pantai ini dilengkapi dengan pasir putih dengan birunya laut yang tenang. Berjemur, parasailing, dan jet skiing bisa dilakukan di pantai ini.
  • Pantai Parangtritis, Yogyakarta
Pantai Parangtritis, Yogyakarta
Pantai ini merupakan pantai pesisir Samudra Hindia. Pantai parangtritis terletak di sebelah selatan kota Yogyakarta dan berjarak ± 25 km. Selain pantai samas, baron, kukup krakal, dan glagah, pantai parangtritis cukup terkenal karena ombaknya yang besar dan gunung-gunung pasir tinggi di sekitar pantai.

  • Pantai Bunaken, Manado
Pantai Bunaken, Manado
Pantai yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken ini merupakan sebuah pulau dengan luas 8,08 km2 di Teluk Manado, Sulawei Utara. Karena keindahan dunia bawah lautnya, turis mancanegara sering melakukan snorkeling dan diving di pantai ini. Selain keindahan pantai yang tidak diragukan, pantai ini dilengkapi dengan pasir putih yang bersih.

  • Pantai Palabuhan Ratu, Jawa Barat
Pantai Palabuhan Ratu, Sukabumi
Pantai yang terletak di Sukabumi ini merupakan kawasan wisata pesisir Samudra Hindia di Jawa Barat. Pantai yang terletak sekitar 60 km ke arah selatan kota Sukabumi ini memiliki ombak pantai yang mencapai 3-5 meter di musim-musim tertentu dan sangat cocok untuk selancar.
  • Pantai Sanur, Bali
Pantai Sanur, Bali
Satu lagi pantai yang menyuguhkan keindahan di Kota Bali, Pantai Sanur. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang menjadi tujuan para wisatawan untuk bersantai. Terletak di sebelah timur kota Denpasar, pantai sanur menawarkan pemandangan indah dan panorama matahari terbit.

  • Pantai Dreamland, Bali
Pantai Dreamland, Bali
Selain pantai kuta dan pantai sanur, Bali menyuguhkan pantai yang bisa menjadi tujuan wisata. Pantai Dreamland terletak di ujung selatan Pulau Bali dan dapat dicapai dalam waktu 30 menit dari kawasan kuta. Dikelilingi tebing-tebing dengan pemandangan indah dan hamaparan pasir putih yang bersih merupakan penarik para wisatawan untuk berkunjung.

  • Pantai Raja Ampat
Pantai Raja Ampat, Papua Barat
Pantai ini merupakan salah satu pantai tereksotis dan terindah di Indonesia. Berada di Papua Barat, pantai ini merupakan taman laut terbesar di Indonesia dan memiliki kekayaan biota laut terbesar di dunia. Hampir 75% jenis terumbu karang di dunia berada di Raja Ampat.

10 Gunung Tertinggi Di Indonesia

[10]gunung argapura (3088m)

Gunung Argapura merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Argapura mempunyai ketinggian setinggi 3.088 meter. Gunung ini sering juga disebut dengan Argopuro.

Gunung Argapura merupakan bekas gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi.

Gunung ini termasuk bagian dari pegunungan Iyang yang terletak di kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Berada pada posisi di antara Gunung Semeru dan Gunung Raung. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung ini. Puncak yang terkenal bernama Puncak Rengganis/gunung Welirang(topografichen Dienst 1928). Sedangkan puncak tertingginya berada pada jarak ± 200 m di arah selatan puncak Rengganis. Puncak tertinggi ini bernama Argapoera dan ditandai dengan sebuah tugu ketinggian (triangulasi).

Gunung Argapura mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.


[9]gunung merbabu (3145m)



Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi) yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur, Propinsi Jawa Tengah.
Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, "merbabu" berasal dari gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama ini baru muncul pada catatan-catatan Belanda.
Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut.


[8]gunung sindoro (3150m)



Gunung Sindara, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro (altitudo 3.150 meter di atas permukaan laut) merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindara terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.
Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).


[7]gunung welirang (3156m)



Gunung Welirang (atau Walirang, nama kuna) merupakan sebuah gunung yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia. "Welirang" dalam bahasa Jawa berarti belerang. Gunung Welirang mempunyai ketinggian setinggi 3,156 meter dan memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.


[6]gunung lawu (3265m)



Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.


[5]gunung raung (3322m)



Gunung Raung merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia dan mempunyai ketinggian setinggi 3,332 meter. Gunung Raung mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.


[4]gunung sumbing (3336m)



Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Sumbing mempunyai ketinggian setinggi 3.371 meter.

Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Sebagian besar wilayah di gunung ini telah digunakan untuk lahan pertanian. Di puncaknya gunung ini mempunyai kawah yang masih aktif.


[3]gunung arjuno (3339m)



Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu.

Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.

Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari kecamatan Singosari melalui desa Sumberawan. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.

[2]gunung slamet (3432m)



Gunung Slamet (3.432 meter) adalah gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dan merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa. Terdapat empat kawah di puncaknya yang semuanya aktif.

Di kaki gunung ini terdapat sebuah kawasan wisata bernama Baturraden atau Batur Raden. Kawasan wisata ini biasa dicapai orang dari kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas.

Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan ekspedisi para pendaki, baik dari wilayah setempat maupun wilayah lainnya. Gunung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Dalam buku yang berjudul "Three Old Sundanese Poems", terbitan KITLV Leiden tahun 2006, J. Noorduyn menyebutkan bahwa nama "Slamet" adalah relatif baru yaitu setelah masuknya Islam ke Jawa. Dengan merujuk kepada naskah kuno Sunda Bujangga Manik, Noorduyn menuliskan bahwa nama lama dari gunung ini adalah Gunung Agung.

Aktivitas terakhir adalah pada bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar.


[1]gunung semeru (3676m)



Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.

Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.

Wisata Indramayu


 
Pantai Tirtamaya
Indramayu

adalah salah satu tempat rekreasi yang banyak dikunjungi oleh para wisata, selain sebagai pemandian laut yang aman, juga mempunyai panorama yang indah, terutama pada saat terbit dan terbenamnya matahari.
Pantai Tirtamaya terletak dijalur Jalan Raya Indramayu - Cirebon, ± 16 Km dari kota Indramayu atau ± 38 Km dari kota Cirebon.


Pantai Eretan

Indramayu
Juga merupakan salah satu tempat rekreasi yang tidak kalah banyaknya pengunjung dari berbagai daerah, pantai Eretan yang terletak di Kecamatan Kandanghaur ± 39 Km dari kota Indramayu, pantai Eretan juga sebagai Rest Area cocok untuk peristirahatan sejenak melepas lelah dari kepenatan perjalanan baik yang menuju ataupun yang pulang dari Jakarta.
Disepanjang pantai telah ditumbuhi hutan mangrove yang rindang dan juga banyak berdiri Restoran dan Rumah Makan yang siap menyajikan aneka hidangan ikan laut segar.

Pulau Biawak

Indramayu
adalah obyek wisata bahari dengan taman laut dan ikan hias yang indah serta terumbu karang yang asri terdapat di pulau tersebut, pulau Biawak juga dilengkapi dengan pasir putih, tanaman Bakau dan Budidaya rumput laut serta menara Mercusuar yang di bangun oleh ZM. Willem pada tahun 1872 merupakan daya tarik tersendiri.
Aktivitas rekreasi yang dapat dilakukan di pulau Biawak adalah Selam (Diving), Mancing, Snorkeling dan wisata petualangan. Pulau Biawak memiliki luas ± 120 Ha, terletak 40 Km sebelah utara Indramayu yang dapat dijangkau dengan perahu nelayan.



Situ Bojongsari
Indramayu

terletak di pusat Kota Indramayu dengan luas permukaan air ± 6 Ha. Tempat tersebut mempunyai daya tarik tersendiri seperti memancing, berkemah dan rekreasi air yaitu sepeda Air, Perahu Wisata serta Olahraga Dayung.

Situ Bolang

merupakan salah satu tempat wisata alternatif yang mempunyai daya tarik tersendiri, seperti memancing, area perkemahan dan rekreasi air. Tempat tersebut terletak di Desa Jatisura Kecamatan Cikedung ± 20 Km dari kota Indramayu, Situ Bolang juga memiliki nuansa pedesaan yang sangat kental dengan panorama pesawahan, ternak kambing, dan pohon Mangga yang tumbuh disekeliling Situ Bolang yang begitu menyajikan suasana nyaman.

Koloni Kera Banjar

merupakan tempat wisata yang banyak juga dikunjungi oleh para wisatawan karena daya tariknya yang unik berupa koloni kera sejak dahulu sampai sekarang jumlahnya 41 ekor Kera, yang terletak di Desa Bulak Kecamatan Jatibarang 17 Km dari Kota Indramayu.



◊ WISATA KOTA DAN IPTEK

Alun-alun
Indramayu
merupakan Pusat Kota atau biasa dikenal Alun-alun, sekaligus sebagai pusat Pemerintahan Daerah yang merupakan centre point Kota Indramayu. Pada sore hari terutama malam minggu kawasan ini menjadi ramai di kunjungi oleh kawula muda.

Tugu Kijang

berdiri tegar dipersimpangan jalan masuk Kota Indramayu dari arah Cirebon, merupakan gambaran sejarah dari Kijang Emas yang menuntun dan menunjukkan arah letak pedukuhan di muara kali Cimanuk yang menjadi cikal bakal Kabupaten Indramayu.

Tugu Mangga
Indramayu
terletak di persimpangan lima jalan masuk Kota Indramayu dari arah Jakarta. Tugu ini menggambarkan bahwa kota Indramayu sebagai penghasil buah Mangga yang khas, yang menjadi trade mark Indramayu.

Masjid Agung

merupakan karya arsitek beretnis Cina. Masjid Agung Indramayu ini terletak di pusat kota yang berdampingan dengan kantor Pemerintahan Daerah Indramayu.

Kilang Minyak Balongan
Indramayu
merupakan sumber minyak dan gas yang terletak 6 Km, dari pusat Kota Indramayu yang dikelola oleh Pertamina UP.VI. Sebagaimana proses pengolahan minyak mentah menjadi bensin, solar, minyak tanah dan hasil lainnya adalah merupakan daya tarik untuk melakukan wisata IPTEK ke Indramayu.
Keberadaan potensi minyak dan gas di Indramayu telah diprediksikan oleh Raden Aria Wiralodra sebagaimana tercantum dalam Prasasti Aria Wiralodra yang di tulis dalam Bahasa Jawa, sebagai berikut:

"Nanging benjing Allah nyukani, kerahmatan kang linuwih, Darma Ayu mulih harja, tan ana sawiji pertelanya. Yen wonten taksana nyabrang kali Cimanuk, sumur kejayaan deres mili, Delupak murub tanpa patra, sadanya pan mukti malih, somahan lawan prajurit, rowang lawan priagung, samya tentrem atinya, sada haja rumuli, ing sekehing Negara pada harja".

Yang Artinya:
"Akan tetapi kelak nanti Allah melimpahkan, rahmat-Nya yang melimpah, Darma Ayu kembali makmur, tak ada satu hambatan tandanya. Jika ada ular menyebrang Kali Cimanuk, sumur kejayaan mengalir deras, lampu menyala tanpa minyak, semua kembali hidup makmur, manunggal dengan prajurit, membantu penguasa, hidup aman dan tentram, semua kembali makmur, seluruh Negara hidup makmur".



◊ WISATA ROHANI

Ma'had Al-Zaitun
Indramayu
merupakan sebuah pesantren modern terbesar dan termegah di Asia Tenggara luas keseluruhan komplek pesantren ± 1.200 Ha, terletak di Desa Mekarjaya Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu.
Jarak menuju lokasi pesantren ± 182 Km dari Jakarta atau ± 132 Km dari Cirebon. Ma'had Al-Zaitun tidak hanya sebagai pondok pesantren terpadu yang menjadi pusat pendidikan dan pengembangan Budaya Toleransi juga pengembangan Budaya Perdamaian dengan berbagai kelengkapan fasilitasnya. Ma'had Al-Zaitun adalah sebuah tonggak sejarah yang mengimplementasikan terhadap lingkungan yang dapat menjadi pusat perkembangan dinamis, seperti Universitas, pusat penelitian, perusahaan-perusahaan teknologi dan pusat-pusat rekreasi.

Makam Raden Aria Wiralodra

terletak di Desa Sindang (lapangan Krapyak) Kecamatan Sindang ± 500 M sebelah barat pendopo Kabupaten Indramayu. Raden Aria Wiralodra adalah pendiri kota Indramayu yang merupakan salah satu putra dari Raden Gagak Singalodra seorang Adipati dari Bagelen.

Makam Selawe

terletak di Desa Dermayu Kecamatan Sindang ± 1 Km dari Pusat Kota Indramayu. Makam Selawe merupakan makam Pangeran Guru dengan 24 muridnya berasal dari Palembang yang gugur setelah berperang dengan Nyi Mas Endang Dharma. Dinamakan Makam Selawe karena makam tersebut berjumlah 25 Makam.
Keunikan Makam Selawe menurut cerita jumlah makamnya kadang kurang kadang lebih dari 25, konon bagi orang yang dapat menghitung jumlah makam tepat 25, maka orang tersebut akan memperoleh berkah.


Makam Buyut Tambi

terletak di Desa Tambi Kecamatan Sliyeg Jl. Raya Karangampel - Jatibarang ± 20 Km dari Kota Indramayu. Makam Buyut Tambi merupakan salah satu makam yang banyak di datangi para peziarah dari berbagai pelosok dengan tujuan yang berbeda-beda.



◊ SENI DAN BUDAYA

Ngarot

merupakan Upacara Adat Ngarot adalah salah satu Upacara Adat yang sejak abad 16 sampai saat ini masih diselenggarakan oleh masyarakat Desa Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Lokasi penyelenggaraan ± 17 Km dari kota Indramayu. Ngarot atau Kasinoman dilaksanakan setiap hari Rabu, minggu keempat Bulan Nopember. Pelaku Ngarot adalah para muda-mudi dengan kostum yang khas dan aksesoris yang gemerlap merupakan daya tarik even pariwisata. Selain kesenian tradisional, Tari Topeng, Ronggeng Ketuk yang digelar bersamaan, juga dimeriahkan pula dengan pasar malam yang berlangsung selama seminggu.

Nadran

Merupakan mensyukuri hasil tangkapan ikan, mengharap peningkatan hasil di tahun mendatang dan berdo'a agar tidak mendapat aral melintang dalam mencari nafkah di laut, hal ini adalah maksud utama dari Upacara Adat Nadran yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Selain upacara ritual adat, kesenian tradisional serta pasar malam pun diselenggarakan selama seminggu.
Umumnya Upacara Adat Nadran diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember yang bertempat di Pantai Eretan, Dadap, Karangsong, Limbangan, dan Glayem.

Sintren atau Lais

Merupakan salah satu kesenian rakyat yang masih tetap hidup dan berkembang di masyarakat pesisir terutama Pantai Utara. selain nuansa magis, kurungan ayam, menjadi daya tarik kesenian Sintren ini, juga alat musik yang sangat khas berupa buyung, kendi dan bumbung atau batang bambu.

Tari Topeng Dermayon
Indramayu
Merupakan gerak tari yang khas, kostum yang berciri topeng spesifik, membedakan tari topeng Dermayon dibandingkan dengan daerah lain. Indramayu memiliki seorang maestro tari topeng yaitu Ibu Rasinah yang sudah banyak tampil di beberapa even luar negeri.

Kesenian Tarling

Merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya di tampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja.
Indramayu adalah tempat lahirnya kesenian tarling pada abad ke 16, sejalan perkembangan jaman, kesenian tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern, kendatipun demikian Tarling Klasik kasih banyak diminati oleh wisatawan.

Genjring Akrobat

Merupakan salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu adalah pertunjukan akrobat atau atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya. Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring atau Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.



WISATA INDRAMAYU INDONESIA

Tempat Rekreasi Pantai Tirtamaya adalah salah satu tujuan Wisata yang banyak dikunjungi, selain sebagai pemandian laut yang aman jugamempunyai panoramayang indah terutama pada saat terbit dan terbenamnya matahari.
 Di lokasi wisata ini juga terdapat pantai yang kurang lebih 50 meter ke lepas pantai masih bisah di lalui dengan jalan kaki, Kareni pantai Tirtamaya dangkal. Di lokasi wisat ini juga terdapat warung-warung untuk peristirhatan selepas menikmati keindahan pantai Tirtamaya, terdapat juga tempat untuk Pemandian atau ruan bilas apabila sudah selsai bermain di pantai ini.
Pantai Tirtamaya terletak di jalur Jalan Raya Indramayu-Cirebon ±16km dari kota Indramayu atau ±38 km dari kota Cirebon unuk masu ke kawasan Pantai ini dikenakan biaya 3000 untuk per orang nya.
Situ Bojongsari
Kawasan Wisata Bojongsari terletak di desa Bojongsari Kabupaten Indramayu ± 2 KM dari pusat kota Indramayu, dengan luas area ± 15 Ha, terdiri dari daratan ± 9 Ha, dan Situ dengan permukaan air ± 6 Ha.


Fasilitas Rekreasi yang tesedia diantaranya : Water Park atu Water Boom (yang dilengkapi dengan Koalm Arus, Kolam Anak, Slide Spiral dan Slide Race), dan Sepeda Air, Perahu Wisata, Olah Raga Dayung, memanjcing, Agro Wisata Mangga, Serta berbagai permainan anak lainnya.

Pulau Biawak (Biawak Island)
Obyek Wisata Bahari dengan taman laut dan ikan hias yang indah serta terbumbu karang yang asri terdapat di Pulau Biawak, dilengkapi dengan Pasir Putih, tanaman bakau dan budidaya, rumput laut serta Menara Mercusuar yang dibangun oleh ZM. Wiliem pada tahun 1878 merupakan daya tarik tersendiri.


Aktivitas rekresai yang dapat dilakukan di Pulau Biawak adalah Selam (Diving), Mancing, Snorkeling dan wisata petualangan. Pulau Biawak memiliki Luas kurang lebih 120 Ha, terletak 40 KM sebelah utara Indramayu yang dapat dijangkau dengan perahu nelayan.


Tugu Kujang
Tugu Kujang ini berdiri tegar dipersimpangan jalan masuk Kota Indramayu dari arah Cirebon, merupakan gambaran Sejarah dari Kijang Emas yang menuntun dan menunjukan arah letak pedukuhan di Muara Kali Cimanuk yang menjadi cikal bakal Kabupaten Indramayu.



Pantai Eretan
Terletak di Kecamatan Kandanghaur kurang lebih 39 KM dari kota Indramayu Pantai Eretan sebagai Rest Area Cocok untuk peristirahatan sejenak melepas lelah dari kepenatan perjalanan baik yang menuju ataupun yang pulang dari Jakarta.
Diepanjang pantai Eretan telah dirumbuhi hutan mangrove yang rindang dan juga benyak terdiri berdiri Restoran dan Rumah Makan yang siap menyajikan aneka hidangan ikan lau segar.
Situ Bolang
Situ Bolang merupakan salah satu tempat wisata alternative yang mempunyai daya tarik tersendiri, seperti memancing, area perkemahan dan rekreasi air. Terletak di Desa Jatisura Kecamatan Cikedung kurang lebih 20 Km dari Kota Indramayu, memiliki nuansa pedesaan yang sangat kental dengan panorama pesawahan, tenak kambing, dan pohon Mangga yang tumbuh disekeliling situ menyajikan suasan yang nyaman.
Koloni Kera Banjar
Terletak di Desa Bulak Kecamatan Jatibarang kkurang lebih 17 Km dari Kota Indramayu, obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun dari luar daerah kaeran daya tariknya yang unik berupa Koloni Kera Karena sejak dahulu sampai sekarang jumlah Kera jumlahnya tetrap 41 ekor.

Wisata Pulau Biawak

PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD)
PULAU BIAWAK INDRAMAYU
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
KABUPATEN INDRAMAYU
JL. PABEAN UDIK NO. 01 INDRAMAYU. TELP./FAX. 0234-272 767

I. GAMBARAN UMUM KAB. INDRAMAYU
Luas Wilayah             : 204.011 ha
Jumlah Kecamatan : 31 kecamatan
Jumlah Desa              : 310 desa/kel.
Penduduk                    : 1.709.128 jiwa
Kepadatan                   : 836 jiwa/ha
Matapencaharian     : Pertanian, Perikanan
Lahan sawah               : 110.877 ha
Lahan tambak            : 20.275 ha.
Potensi P.Kecil          : P. Biawak, P. Gosong, P. Candikian
II. KONDISI DAN POTENSI UMUM KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN INDRAMAYU
  • Kabupaten Indramayu memiliki potensi wilayah perairan laut, pesisir/payau dan tawar. Kondisi tersebut Indramayu memiliki keanekaragam hayati (biodiversity) yang tinggi.
  • Potensi-potensi kawasan konservasi perairan Indramayu, antara lain : Kawasan Konservasi Laut dan Pulau-Pulau Kecil, Kawasan Perairan Payau dan Kawasan Konservasi Perairan Tawar.
III. KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP) KKLD PULAU BIAWAK INDRAMAYU
* Lingkup wilayah KKLD meliputi :
Daratan pulau (terrestrial) dan wilayah perairan (aquatic) pantai dan laut sekitarnya.
- Luas Total ± 15.540 Ha
- Luas darat ± 742 Ha, luas perairan ± 14.798 Ha.
* Letak Geografis KKLD P. Biawak
P. Biawak 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT
P. Gosong 5°52’076”LS dan 108°24’337’’ BT
P. Candakian 5°48’089”LS dan 108°24’487’’BT


IV. PENATAAN ZONASI KKLD PULAU BIAWAK
  • ZONA INTI : sebagai zona perlindungan mutlak, zona ini diperlukan untuk kepentingan perlindungan kawasan (melindungi habitat dan populasi biota laut dan pesisir). Pada blok ini tidak diperkenankan adanya pengembangan fisik kecuali dalam rangka pengamanan kawasan.
  • ZONA PENYANGGA : merupakan zona pemanfaatan terbatas untuk kegiatan WISATA MINAT KHUSUS (semi intensif /terbatas). Kegiatan antara lain; wisata bahari, wana wisata, wisata alam laut (diving, snorkling, memancing) pemanfaatan pada zona ini adalah semi intensif dan multiguna.
  • ZONA BUDIDAYA TERBATAS adalah zona pemanfaatan untuk kegiatan budidaya laut (marine culture) dan penangkaran jenis-jenis biota laut langka dan jenis-jenis ikan hias. Dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.
V. FUNGSI KKLD P. BIAWAK
  1. Fungsi Konservasi (Perlindungan dan Pelestarian)
  2. Fungsi Pendidikan dan Riset
  3. Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat (pemanfaatan sumberdaya KKLD dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan)
Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
  • Fungsi ini berkaitan dengan senua aspek pemanfaatan sumberdaya alam KKLD untuk pemanfaatan tradisional, wisata, pendidikan, budaya dan lainnya yang berkelanjutan (ramah lingkungan)
  • Kegiatannya, antara lain :
  1. Wisata Bahari (Diving, Snorkling, Memancing, dll2. Wisata Alam (hutan mangrove, Pengamatan Biawak, Burung, Kalong dan Lainnya).
  2. Wisata Pendidikan (Heiking, outbond, fotografi, pengenalan tumbuhan dan alam).
  3. Wisata Budaya dan Sejarah (Ziarah dan Bangunan Mercusuar th. 1872).
  4. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir (Souvenir KKLD, Jasa Inap, Jasa Pemandu, dll)
  5. Budidaya Laut dan Penangkaran Biota Laut Langka ( keramba jaring apung kerapu, rumput laut dan penangkaran ikan hias laut dan biota langka) tumbuhan dan alam)
VII. SARANA PRASARANA KKLD KAB. INDRAMAYU
  • KANTOR PENGELOLA KKLD P. BIAWAK.
  • Kapal Wisata KKLD, kapasitas 25 Orang, dan perlengkapannya.
  • Radar dan Fish Finder.
  • Pusat Informasi dan Pos Jaga di Pulau Biawak.
  • Dermaga Pelabuhan / Jetty di Pulau Biawak.
  • Tempat Penangkaran Biota Laut Langka dan Ikan Hias.
  • Peralatan Selam (diving) 3 Unit dan Kompresor.
  • Mouring Bouy (tempat tambat perahu di laut).
  • Papan informasi penunjuk arah potensi wisata.
VIII. LANDASAN HUKUM KKLD P. BIAWAK
  • PERDA Kabupaten Indramayu No. 14 Tahun 2006, Tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah dan Penataan Fungsi Pulau Biawak, P. Gosong dan P. Candikian
  • Keputusan Bupati Indramayu, No. : 523.1.05/Kep.80A-Diskanla /2006. Tanggal 12 Januari 2006. Tentang Pembentukan Forum Pengelola KKLD Kabupaten Indramayu.
  • Keputusan Bupati Indramayu, Nomor : 523.1.05/Kep.446A-Diskanla/2007. Tanggal 12 Mei 2007. Tentang Pembentukan Forum Pengelola KKLD Kabupaten Indramayu.
IX. SARANA DAN PRASARANA TAHUN 2008 KKLD P. BIAWAK INDRAMAYU
- Speedboat bottom glass
- Garasi Speedboat
- Revieter Handytalky (P. Biawak-Kota)
- Handytalky, GPS, Meubeler, TV, Wireless
X. Konservasi, Pendidikan dan Wisata P. Biawak
PULAU BIAWAK (LUAS DARAT ± 120 HA)
PULAU CANDIKIAN (LUAS DARAT ± 97 HA)
PULAU GOSONG (LUAS DARAT … )
XI. POTENSI SUMBERDAYA ALAM KKLD P. BIAWAK
  • Hutan Mangrove
  • Biawak
  • Terumbu karang

Perlawanan Rakyat Indramayu

Sewaktu Belanda, Jepang, dan Sekutu melalukan pendudukan di Indonesia, beberapa daerah di Jawa Barat melakukan gerakan perlawanan yang dilakukan rakyat untuk melawan penjajah. Gerakan perlawanan rakyat di Indramayu terjadi sekitar tahun 1942-1947. Antara tahun 1942-1945 rakyat Indramayu melakukan perlawanan melawan Jepang yaitu di Desa Kaplongan. Gerakan perlawanan tersebut dipicu oleh Camat Karangampel yang bernama Misnasastra mengumpulkan padi milik Haji Aksan, namun Haji Aksan menolak. Dengan minta bantuan kepada polisi, Haji Aksan ditangkap untuk dibawa ke Balai Desa. Dengan ditangkapnya Haji Aksan maka rakyat Desa Kaplongan berbondong-bondong menyerbu Balai Desa dan menyerang polisi. Selain itu Desa Kaplongan banyak sekali tokoh-tokoh agama yang memimpin gerakan perlawanan rakyat, sehingga Jepang encatat bahwa tokoh-tokoh tersebut teah masuk daftar hitam dan termasuk orang yang dicari Jepang. Untuk menangkap tokoh-tokoh tersebut Jepang melakukan siasat yang sangat licik, sehingga secara satu persatu tokoh-tokoh tersebut dapat tertangkap.
Selain di Desa Kaplongan, gerakan perlawanan juga terjadi di Desa Cidempet. Gerakan tersebut dipicu adanya bala tentara Jepang melakukan perampasan pagi hasil panenan rakyat. Dengan cara hasil panenan rakyat harus diserahkan ke Balaidesa dan rakyat mengambil sebagian dari hasil panenan tersebut. Namun tawaran Jepang tersebut ditentang oleh rakyat, sehingga timbullah gerakan perlawanan melawan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, gerakan perlawanan rakyat Indramayu masih juga terjadi yaitu gerakan perlawanan dalam melawan Sekutu. Gerakan tersebut terjadi antara tahun 1946-1947. Sekutu yang diboncengi Belanda berkeinginan untuk kembali menjajah Indonesia. Namun kedatangan Belanda yang memboncengi NICA tersebut dihadang rakyat dalam bentuk perlawanan. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Kertasemaya. Kontak senjata melawan Belanda juga terjadi di Desa Larangan. Namun diantara gerakan perlawanan rakyat di Indramayu dalam melawan Belanda yang paling dahsyat terjadi di Kampung Siwatu, yaitu pembumihangusan Kampung Siwatu karena kempung tersebut dijadikan tempat pengungsian para pejuang Indramayu. Ayib Maknun, warga Indramayu yang menjadi mata-mata Belanda memberitahukan kepada tentara Belanda, kalau Kampung Siwatu dijadikan tempat persembunyian, sehingga oleh Belanda kampung tersebut dibumihanguskan.

Sunah Rasulullah SAW

Dari Anas bin Malik ra. katanya, Rasulullah SAW telah berkata kepadaku: 'Hai anakku! Jika engkau mampu tidak menyimpan dendam kepada orang lain sejak dari pagi sampai ke petangmu, hendaklah engkau kekalkan kelakuan itu! Kemudian beliau menyambung pula: Hai anakku! Itulah perjalananku (sunnahku), dan barangsiapa yang menyukai sunnahku, maka dia telah menyukaiku, dan barangsiapa yang menyukaiku, dia akan berada denganku di dalam syurga! ' (Riwayat Tarmidzi)

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: "Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid". (Riwayat Baihaqi) Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hurairah ra. ada sedikit perbedaan, yaitu katanya: Baginya pahala orang yang mati syahid. (At-Targhib Wat-Tarhib 1: 44)

Thabarani dan Abu Nu'aim telah mengeluarkan sebuah Hadis marfuk yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW telah bersabda: Orang yang berpegang kepada sunnahku dalam zaman kerusakan ummatku akan mendapat pahala orang yang mati syahid. Hakim pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. juga bahwa Nabi SAW telah berkata: Orang yang berpegang kepada sunnahku dalam masa perselisihan diantara ummatku adalah seperti orang yang menggenggam bara api. (Kanzul Ummal 1: 47)

Dan Muslim pula meriwayatkan dari Anas ra. dari Rasulullah SAW katanya: Orang yang tidak suka kepada sunnahku, bukanlah dia dari golonganku! Demikian pula yang dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Umar ra. cuma ada tambahan di permulaannya berbunyi: Barangsiapa yang berpegang kepada sunnahku, maka dia dari golonganku.

Kemudian Daraquthni pula mengeluarkan sebuah Hadis dari Siti Aisyah r.a. dari Nabi SAW katanya: Sesiapa yang berpegang kepada sunnahku akan memasuki syurga!

Dan dikeluarkan oleh As-Sajzi dari Anas ra. dari Nabi SAW katanya: Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mengasihiku, dan siapa yang mengasihiku dia akan memasuki syurga bersama-sama aku!

Sifat Nabi Muhammad SAW

Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:

Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.

Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.

Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.

Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.

Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.

Baginda tidak pernah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.

Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.

Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.



SMS GRATIS ANLOVSY

Sample Text

Arsip Blog

Label

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Followers