TIPS KOMPUTER

Mengubah huruf drive pada windows xp

Ini adalah sebuah tips/trik yang cukup unik, di mana kita bisa mengubah huruf drive di Windows XP, misalnya drive D diubah menjadi drive Z atau menggunakan huruf lainnya. Cara ini bisa anda lakukan pada drive-drive selain drive C. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah berikut:
- Jalankan/klik 
Start menu > Control Panel > Administrative Tools > Computer Management .
- Pada Computer Management, lihat pada bagian kiri, klik Disk Management.
Cara mengubah huruf drive pada windows xp
- Selanjutnya pada bagian kanan akan terlihat daftar drive pada komputer anda. Klik-kanan pada drive yang akan anda ubah huruf drivenya, lalu klik Change Drive Letter and Paths.
- Pada kotak dialog Change Drive Letter and Paths, klik tombol Change, lalu rubahlah huruf sesuai dengan yang anda inginkan. Jangan lupa klik tombol OK.
Mudah bukan? Jika ingin mengembalikan huruf drive ke huruf semula, cukup ulangi langkah-langkah di atas dan ubah kembali huruf drive ke semula.

Mengetes program anti virus, dengan membuat anti virus Palsu.

Kali ini sebuah tips yang cukup menarik, yaitu kita akan mengetes program antivirus yang terinstall di komputer, apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Tapi caranya cukup unik, yaitu kita akan membuat sebuah file yang berisi kode virus, sehingga saat dijalankan, seharusnya program antivirus bisa mendeteksinya dan menghapusnya. Tapi sobat sekalian tidak perlu takut, karena virus yang akan kita buat ini bukanlah sebuah virus beneran yang bisa mengganggu atau merusak komputer walaupun program antivirus anda tidak bisa mendeteksinya, tetapi hanya merupakan virus pengetes program antivirus. Kode file virus tester ini dikembangkan oleh mereka-mereka yang tergabung di dalam EICAR, yaitu singkatan dari European Institute for Computer Anti-Virus Research, yang beralamat di http://www.eicar.org/. Berikut ini langkah-langkah membuat virus pengetes tersebut:

1. Langkah pertama, jalankan program Notepad. Virus pengetes ini dibuat cukup menggunakan Notepad.

2. Copy kode berikut ini dan paste ke dalam Notepad tadi.

X5O!P%@AP[4\PZX54(P^)7CC)7}$EICAR-STANDARD-ANTIVIRUS-TEST-FILE!$H+H*

3. Simpan file tersebut dengan nama EICAR.COM. Caranya: pada Notepad, klik menu File > Save As. Pada kotak dialog Save As, pilih dulu folder untuk menyimpan file ini, lalu pada pilihan Save As Type, pilih All Files, dan pada File Name, tuliskan eicar.com
Kemudian klik tombol Save.

buat file virus pengetes

4. Sekarang buka Windows Explorer (tekan tombol Windows + E ), buka folder yang berisi file virus tester tadi, lalu klik-dobel file tersebut untuk menjalankannya. Jika fitur real time scan pada antivirus anda berjalan, maka seharusnya sudah bisa terdeteksi, yang ditandai dengan munculnya pesan bahwa ditemukan/dideteksi virus. Atau jika program AV anda tidak memiliki fitu real time scanner, maka jalankan program AV anda dan lakukan scan pada folder tadi.

Saat saya coba di komputer yang menggunakan program AVG Antivirus, bisa terdeteksi dengan munculnya pesan berikut ini:

avg mendeteksi file virus ini

Catatan: Sekali lagi, file yang kita buat ini bukanlah sebuah virus sungguhan, tapi hanya sebuah pengetes antivirus. Walaupun program AV sobat sekalian tidak bisa mendeteksinya, file ini tetap TIDAK AKAN merusak komputer. Untuk info selengkapnya, silahkan mengakses situs http://www.eicar.org/.

Cara aman menggunakan Email


11 tips aman menggunakan emailInternet memang merupakan sumber informasi dunia, di sana bertemunya para pencari informasi di seluruh penjuru. Namun karena itu pula internet merupakan ladang empuk bagi para penjahat cyber untuk melancarkan aksinya. Salah satu yang menjadi sarana di internet untuk melakukan kejahatan adalah e-mail. Dengan e-mail orang lain bisa melakukan spam, scam, maupun mengirim virus. Oleh karenanya kita harus berhati-hati bila menggunakan e-mail. Berikut ini sebelas tips aman memanfaatkan e-mail internet.
1. Berhati-hatilah saat membuka lampiran (Attachment) e-mail. File lampiran e-mail merupakan sumber utama infeksi virus. Mereka mungkin mengandung apa yang dikenal sebagai "letterbombs" atau "virus", yang dapat merusak PC Anda. Jangan buka lampiran dari seseorang yang tidak anda ketahui. Jika Anda tahu pengirimnya namun tidak mengharapkan lampiran, tanyakan kembali pada si pengirim kalau ia memang benar-benar mengirim lampiran sebelum Anda membukanya. Namun jika terpaksa harus membukanya, sebaiknya scan dulu file attachment tersebut dengan program antivirus yang telah terupdate.
2. Jaga informasi pribadi anda dengan hati-hati. Jika sebuah e-mail yang masuk meminta nomor kartu kredit, informasi bank, atau informasi pribadi lainnya, pastikan bahwa anda mempercayai situs tersebut dan memverifikasi bahwa sistem transaksinya adalah aman. Jika anda ragu-ragu, lebih baik tidak diberikan dari pada nanti menyesal kemudian.
3. Hati-hati ketika mengklik link di e-mail. Link di e-mail sering digunakan sebagai bagian dari penipuan phishing dan spyware, bahkan mereka juga dapat menularkan virus. 
4. Jaga password e-mail anda dengan aman. Kalau perlu ubah password e-mail secara berkala. Sebagai tambahan, password yang menggunakan kombinasi huruf dan angka akan lebih sulit ditebak oleh orang lain.
5. Jika ada e-mail yang masuk menanyakan atau meminta anda untuk mengisikan kembali username atau password dari sebuah akun tertentu di website tertentu dengan berbagai alasan, seperti karena maintenance atau perawatan server, dan lain-lain, maka anda harus benar-benar hati-hati. Sebab kebanyakan administrator akun tidak pernah meminta pengisian ulang identitas akun. Semua informasi akun pastinya tercatat secara aman di dalam database. 
6. Selalu ingat untuk sign out / log out dari akun email setelah selesai. Ini langkah aman untuk mengantisipasi penyusup yang tidak diinginkan. Jika Anda menggunakan komputer umum seperti di kafe internet, disarankan anda menutup browser sebelum mengakhiri sesi Internet Anda.
7. Jangan merespon/membalas email spam, email yang menyinggung, atau email yang melecehkan. Dengan merespons, anda hanya akan membuatnya menganggap bahwa Anda adalah orang yang mudah diganggu dengan hal-hal sepele.
8. Pastikan bahwa komputer anda telah diinstal program antivirus, antispyware, dan firewall, dan selalu diupdate secara berkala.
9. Jika Anda menerima email yang mengaku dari bank anda atau lembaga lain yang anda lakukan bisnis dengannya, dan meminta anda untuk login dengan mengklik link yang tertera di dalam e-mail, maka lebih baik untuk tidak mengklik link tersebut. Respon paling aman adalah membuka website bank atau lembaga tersebut dengan mengetikkan sendiri URL-nya sesuai alamat URL yang anda ketahui atau ingat. Karena bisa jadi link tersebut bukan link yang asli, tapi link dari sebuah situs palsu.
10. Jika anda membuka e-mail menggunakan program pengatur e-mail seperti Thunderbird, Windows Mail, Outlook Express, Eudora, Pegasus Mail, atau yang lain, pastikanlah selalu menggunakan versi terbarunya sebab tentunya juga sudah berisi patch keamanan terbaru.
11. Back up email Anda secara teratur. Jika e-mail anda bermasalah, setidaknya anda tidak akan kehilangan email penting.


Mengatasi Komputer yang telah Terinfeksi Virus Menggunakan Program Norman Malware Cleaner


Program antivirus yang biasa seperti Norton, AVG, Panda, McAfee, Avira, atau yang lainnya berfungsi mencegah agar virus dan program jahat lainnya tidak merusak sistem komputer dengan cara menghapus atau membersihkan file-file yang telah terinfeksi virus sebelum virus-virus tersebut berjalan dan menguasai sistem. Akan tetapi bagaimana jika komputer telah terinfeksi oleh virus, mungkin karena program antivirusnya jarang atau terlambat diupdate, atau karena belum sempat diinstall antivirus tapi virus sudah keduluan nongkrong dan menguasai komputer. Maka program antivirus tadi tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi, justru file-file program antivirus itu juga ikut terinfeksi. Jika permasalahannya seperti ini, biasanya jalan keluarnya adalah dengan membawanya ke teknisi komputer atau jika anda adalah seorang yang cukup pengalaman dalam bidang komputer, anda akan mengatasinya sendiri dengan melakukan scan terhadap harddisk komputer tadi dari komputer lain yang ada antivirusnya.

Ada satu cara yang bisa dicoba untuk mengatasi komputer yang telah terinfeksi virus, yaitu menggunakan sebuah program utility gratis bernama Norman Malware Cleaner. Program ini benar-benar gratis, bukan merupakan versi trial dan juga bukan versi Lite atau Demo dari sebuah program komersial. Pihak Norman sebagai pembuatnya memang membuat program ini sebagai tool khusus untuk membantu mengatasi komputer yang telah terinfeksi malware (program jahat, virus, dan lain-lain).

Di dalam situs resminya yaitu http://www.norman.com dikatakan bahwa saat menjalankan program ini, maka fungsi yang dijalankannya adalah:
- melumpuhkan program/proses yang telah terinfeksi yang sedang berjalan.
- menghilangkan infeksi dari file-file di harddisk termasuk komponen-komponen ActiveX dan komponen lainnya.
- menghilangkan rootkit.
- mengoreksi dan mengembalikan registri, dan lain-lain.

Cara menjalankannya ini mudah saja, pertama download dulu file programnya dari url berikut ini:
http://normanasa.vo.llnwd.net/o29/public/Norman_Malware_Cleaner.exe 
atau buka saja situs http://www.norman.com/support/support_tools/58732/ untuk melihat informasi dan keterangan terbaru lebih detail.
Atau bisa juga cari di situs-situs penyedia software download seperti download.com, softpedia.com, atau yang lainnya.

Ukuran filenya kurang lebih 60-an MB, dan bisa berjalan pada sistem operasi Windows 98, Me, NT, 2000, XP, 2003, Vista, 2008, dan 7. Program ini tidak dapat berjalan pada Windows 95. Jika telah didownload, cukup jalankan saja dan ikuti instruksi yang ditampilkan.

Perlu diperhatikan bahwa Norman Malware Cleaner bukan sebagai pengganti dari program antivirus biasa seperti Norton, McAfee, Panda, Avira, AVG, atau yang lain, tetapi hanya sebagai tool untuk menghilangkan virus yang telah menginfeksi komputer. Oleh karenanya, selain mendownload dan menjalankan Norman Malware Cleaner, anda juga sudah harus mempersiapkan sebuah program antivirus untuk diinstall segera setelah Norman Malware Cleaner selesai membersihkan virus yang telah menginfeksi komputer. Oh ya ..  satu hal lagi, ini adalah salah satu alternatif cara untuk mengatasi komputer yang telah terinfeksi, jika cara ini tidak berhasil, maka bisa mencoba cara lainnya.

Menghilangkan Jejak berinternet Di browser 

Saat kita berselancar/surfing di internet untuk cari informasi di google, main facebook, baca email, nonton film online, dan lain-lain, semua alamat website yang kita kunjungi akan tersimpan secara otomatis di dalam fasilitas history di dalam browser. Dengan membuka history di setiap browser (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan lain-lain), maka kita/orang lain dapat melihat situs apa saja yang telah dibuka beserta detail tanggal dan waktunya. Fasilitas history ini cukup bermanfaat untuk mengingat situs-situs yang telah dikunjungi pada waktu lampau, juga bermanfaat bagi orang tua untuk memonitor aktifitas berinternet anaknya.

Namun bisa jadi ada di antara anda yang kurang senang dengan fasilitas ini, mungkin karena tidak ingin orang lain melihat situs yang dikunjungi karena persoalan privasi terutama jika berinternet menggunakan komputer umum atau berinternet di rumah teman. Kali ini kita akan membahas cara melihat history/jejak internet di setiap browser dan cara menghapusnya.

Browser Microsoft Internet Explorer

Melihat History
Bagi anda pengguna Internet Explorer 6 dan di bawahnya, untuk melihat jejak history, klik tombol History pada toolbar. Selanjutnya pada bagian kiri akan muncul panel History, di sana anda bisa melihat-lihat situs yang telah dibuka. Sedangkan untuk Internet Explorer 7, pada toolbar klik menu Tools > Toolbars > History. Untuk menutup panel History tersebut, ulangi kembali langkah di atas.
Menghapus History
Untuk pengguna IE 6, untuk menghapus jejak history, klik menu Tools > Internet Options. Lalu klik tab General, kemudian klik tombol Clear History, lalu Yes kemudian OK. Sedangkan untuk IE 7, klik menu Tools > Delete Browsing History. Pada kotak dialog yang muncul, klik tombol Delete History, lalu Yes.

Browser Mozilla Firefox

Melihat History
Untuk melihat jejak history pada firefox, tekan CTRL+H untuk membuka panel history di sebelah kiri. Tekan kembali untuk menutup panel tersebut. Bisa juga dengan klik menu History > Show All history. Ini akan menampilkan kota dialog yang berisi daftar situs yang pernah dibuka.
Menghapus History
Untuk menghapus jejak history pada firefox, klik menu Tools > Clear Private Data. Pada kotak dialog yang muncul, beri tanda centang (klik) pada pilihan Browsing History lalu klik tombol Clear Private Data Now.

Browser Opera

Melihat History
Untuk melihat jejak history pada browser Opera, klik menu Tools > History. Ini akan membuka jendela dimana anda bisa mengexplore daftar situs yang pernah dibuka.
Menghapus History
Untuk menghapus jejak history pada Opera, klik menu Tools > Delete private data. Klik tombol Details. Lalu beri tanda centang pada semua option yang diawali tulisan Clear history ... . Kemudian klik tombol Delete.

Cara Lain
Jika mau, bisa juga menggunakan software-software penghapus history yang tersedia di internet secara gratis, berikut ini beberapa contohnya:
- Program Free Internet Window Washer, di alamat http://www.eusing.com/Window_Washer/Window_Washer.htm
- Program Free Privacy Eraser, di alamat http://www.cleanersoft.com/free_privacy_eraser/privacy_eraser.htm
- dan masih ada program lain bisa dicari di situs download.com.

Memilih pasword yang aman

Memilih kata yang akan dijadikan password tidak bisa dianggap enteng. Karena kalau bisa ditebak orang lain, maka terbongkarlah rahasia. Misalnya punya email tapi passwordnya mudah ditebak, maka bisa jadi orang lain dengan mudah bisa masuk dan melihat berbagai email pribadi di dalamnya. Bukan hanya email saja, tapi juga akun-akun lainnya seperti akun login ke Windows, atau webiste/blog, zip kompresi file, dokumen program office, dan lainnya. Sehingga diperlukan perhatian tersendiri tentang cara memilih password yang aman. Berikut ini beberapa tips dalam membuat password agar tidak mudah ditebak atau dijebol orang.


1. Jangan menggunakan password yang terlalu singkat
Jumlah karakter pada password yang terlalu singkat, misalnya kurang dari 8 karakter, bisa dengan mudah ditebak. Apalagi menggunakan kata-kata yang sangat umum. Kalau anda gunakan pada akun di internet, bisa dengan mudah ditebak menggunakan program-program penjebol password seperti program Brutus. Atau jika digunakan pada dokumen word, excel, dan lain-lain, password yang terlalu singkat bisa dengan cepat didapatkan oleh program-program password recovery. Jika anda hanya bisa mendapatkan kata-kata yang pendek, bisa dikombinasikan/ditambahkan dengan angka karena selain lebih banyak karakternya, kombinasi huruf dan angka bisa memperumit penjebolan password.
2. Jangan menggunakan kata-kata yang mudah ditebak
Biasanya supaya mudah diingat, maka seseorang hanya menggunakan kata-kata yang mudah ditebak, seperti kota kelahiran, nama jalan tempat tinggal, nama ayah atau ibu, nama kantor tempat bekerja, atau bahkan nama sendiri, dan sebagainya. Akibatnya, orang lain bisa dengan mudah menebak-nebak password yang anda gunakan.
3. Jangan menggunakan password yang sama untuk akun yang berbeda
Misalnya jika anda mempunyai email lebih dari satu, sebaiknya password untuk setiap akun berbeda dengan akun lainnya. Jangan semuanya memiliki password yang sama. Karena sekali bisa ditebak, maka akun yang lainnya juga terbongkar semuanya. Ini sih namanya sekali mendayung, dua tiga pulau terlewati. Pokoknya mesti beda-beda passwordnya.
4. Jangan menuliskan username dan password dalam satu halaman
Mungkin maksud anda supaya saat lupa bisa tinggal buka buku pada halaman tertentu yang berisi username dan password. Justru dengan menuliskannya di buku/kertas akan dengan mudah didapat oleh orang lain. Kalaupun harus ditulis, tidak perlu diberi penjelasan kalau itu adalah username dan password, biarlah hanya anda dan Tuhan yang tahu itu. (:-)
5. Password yang baik selalu menggunakan kombinasi.
Bisa berupa kombinasi dari huruf, angka, dan simbol-simbol seperti ~ ! @ # $ % dan lain-lain. Untuk huruf bisa menggunakan kombinasi huruf besar (kapital) dan huruf kecil. Jika menggunakan kata-kata umum, baiknya juga dikombinasikan satu sama lain. Misalnya nama depan anda + nama kota + nama jalan + tahun lahir.
6. Bisa juga menggunakan singkatan.
Ini untuk kata-kata yang mudah diingat. Misalnya anda memilih tempat tanggal lahir anda, yaitu Jakarta, 12 September 1980. Maka passwordnya adalah TtlJkt12Sep80. Atau kombinasi singkatan lainnya.
7. Mengganti password setiap periode waktu tertentu (misalnya setiap 1 bulan)
Beberapa orang menganggap hal ini sangat disarankan, terutama jika digunakan dalam sebuah institusi penting seperti perbankan dan sebagainya.


3 cara membuka windows task manager



















Mungkin sudah banyak yang mengetahui, tapi mungkin juga ada yang belum tahu, bahwa ada tiga cara untuk membuka Windows Task Manager ini. Tiga cara itu adalah:
  1. Tekan tombol Ctrl + Alt + Del di keyboard secara bersamaan.
    Ini merupakan cara yang paling umum digunakan. Sayangnya, pada Windows Vista dan Windows 7 cara ini tidak langsung membuka Windows Task Manager, melainkan harus klik lagi (dengan mouse tentunya) menu yang muncul.
    .
  2. Klik kanan pada Taskbar, dilanjutkan dengan klik menu Task Manager.
    Buat sebagian orang, cara ini masih terbilang kurang praktis karena harus klak-klik mouse terlebih dulu.
    .
  3. Tekan tombol Ctrl + Shift + Esc di keyboard secara bersamaan.
    Ini merupakan cara paling instan dan praktis digunakan pada semua versi Windows  karena akan langsung membuka Windows Task Manager


 Perbedaan antara IPv4 dan IPv6


Sebagai protokol pengalamatan internet generasi baru, IPv6 tentu hadir dengan berbagai kelebihan ketimbang sang pendahulunya, IPv4. Mau tahu apa saja perbedaannya?

Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika :

Fitur

IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.


Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.


Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai


Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.


Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.


Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi. 
 
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar



SMS GRATIS ANLOVSY

Sample Text

Label

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Followers