Berikut ini ulasan yang sedikit gw dapet tentang sejarah hack this stuff dari bang kiwil dengan sedikit banyak gw revisi dolo demi perkembangan Indonesia Hacker. Hehe..
Sejarah tentang Hack, Hacker, dan Hacking
Sebelum
terbentuknya komunikasi yang tercipta di Internet, pada tahun 1960-an
beberapa mahasiswa ilmu komputer di Massachusetts Institute of
Technology (MIT) yang gemar untuk melakukan engineering dan
re-engineering terhadap perangkat keras dan perangkat lunak sering
melakukan diskusi-diskusi terbuka yang disana membahas masalah :
- Ide-ide mengenai pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak
- Ide-ide mengenai transformasi terhadap teknologi dan informasi
Pengistilahan
dan perkataan “Hack” sebenarnya adalah merupakan slang yang pada saat
itu belum memiliki arti yang spesifik dan sebenarnya.
Kebiasaan-kebiasaan mengucapkan “I Hack This Stuff” seakan-akan
memberikan arti bahwa istilah Hack merupakan kegiatan yang sedang dan
memperoleh hasil setelah melakukan pengembangan terhadap segala sesuatu
yang dilakukan. Pengembangan-pengembangan yang secara khusus diberikan
kepada minicomputer dan microcomputer tersebutlah istilah “Computer
Hacker” terbentuk.
Dengan kata lain, Computer
Hacker adalah seseorang yang mengaplikasikan kemampuan dalam cakupannya
mengenai komputer software, komputer hardware, komputer arsitektur,
komputer desain, serta administrasi yang terkandung didalamnya. Seorang
Hacker dituntut memiliki kemampuan dalam hal pemrograman untuk tingkatan
software, dan keahlian dibidang hardware. Tuntutan yang sedemikian
luasnya untuk keamanan disisi sistem aplikasi dan jaringan, memberikan
motivasi bagi seorang Hacker untuk mengembangkan keahlian tersebut
sehingga hasil dari penelitian yang dilakukan akan memberikan dampak
yang positif bagi kelangsungan IT itu sendiri.
Dengan melihat
sekelumit penjelasan diatas, kita dapat memberikan kesimpulan bahwa
Hacking bukanlah sebatas pada kegiatan illegal yang identik dengan
pengrusakan sebuah sistem dan aplikasi, atau sebatas kegiatan-kegiatan
tentang pencurian sebuah data-data penting, melainkan kepada tindakan
untuk melakukan perubahan yang mendasar atau perbaikan-perbaikan
terhadap sistem dan aplikasi, baik yang berupa software ataupun
hardware.
KELOMPOK HACKER BERDASARKAN MOTIF
- Black Hat Para hacker yang menjelma menjadi cracker / attacker yang menggunakan kemampuannya untuk tujuan kriminal dan cenderung membahayakan kepentingan pihak lain. Pada umumnya orang-orang yang tergabung dalam kelompok ini adalah yang bergerak secara individu atau sesuai idealisme tertentu dan tidak terikat atas kepentingan pihak tertentu.
- Grey Hat Para hacker yang memberikan informasi yang diperoleh ke para attacker maupun para vendor, untuk memperoleh imbalan tertentu. Kelompok ini dikenal juga sebagai cracker, yakni orang-orang yang tidak memiliki keberpihakan pada pihak manapun dan menjual berbagai informasi yang diperlukan sesuai kebutuhan yang ada.
- White Hat (hacker sejati) Orang-orang yang melakukan aktivitas hacking dalam rangka memperoleh informasi tentang celah-celah keamanan, maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki untuk diberikan kembali kepada pihak yang bersangkutan untuk disempurnakan kembali.
- Blue Hat yang punya kemampuan seperti white hat, tapi berkecimpung di dunia pendidikan.
TUJUH KELOMPOK HACKER BERDASARKAN PROFILE KEMAMPUAN
Pembagian
para hacker berdasarkan profile kemampuan profesionalnya terbagi
menjadi tujuh kelompok. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Marc Rogers
MA, seorang guru besar psikologi dari University of Manitoba Hawai,
yakni:
- Tool Kids/NewBies Orang-orang yang baru belajar aktivitas hacking, namun kemampuan kemampuan tentang komputer serta teknik pemrograman relatif terbatas dan hanya baru bisa membuat program-program dasar. Aktivitas hacking yang dilakukan, umumnya menggunakan bantuan aplikasi yang terdapat di internet hingga tidak murni mengandalkan kemampuan individunya.
- Cyber Punk Orang-orang yang memiliki pengetahuan dan teknik komputer yang lebih tinggi dibandingkan NewBies. Mereka sudah mampu memahami karakteristik dari sistem jaringan ataupun sistem yang sedang mereka serang. Pengetahuan mereka tentang bahasa pemrograman cukup andal, karena mampu mendefinisikan hingga karakteristik umumnya. Dengan kemampuannya ini, ia sudah mampu menciptakan alat bantu infiltrasi sendiri, hingga tidak lagi menggunakan program-program bantu yang tersedia di internet. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan memiliki kecenderungan untuk kriminal, seperti defacing web, carding, ataupun spamming.
- Internals Orang-orang yang masih bergabung ataupun pernah (mantan) dengan perusahaan TI, dengan kemampuan komputer dan programming yang anda. Dan melakukan berbagai aktivitas hacking dengan mengandalkan berbagai kombinasi sumber daya internal maupun eksternal yang ada untuk berbagai tujuan. Contoh, pelanggaran paling sering dilakukan adalah breaking over priviledge activity, yakni segala aktivitas yang melanggar batasan-batasan hak yang dimiliki.
- Coders Golongan ini dikenal juga sebagai resources, yakni orang-orang yang menjual berbagai informasi yang ada di internet ke pihak-pihak yang membutuhkan. Kemampuan programming dan teknisnya sangat andal dan kelompok ini malakukan berbagai aktivitas infiltrasi dalam rangka untuk memperoleh berbagai data ataupun informasi yang dapat dijual. Coders juga membantu membuat berbagai aplikasi bantu hacking yang dibutuhkan oleh para hacker ataupun attacker/cracker yang membutuhkan.
- Old Guard Hackers (Idealism Gate Keepers) Para hacker sejati yang murni melakukan aktivitas-kativitas hacking dalam rangka untuk tujuan ilmiah dan kebaikan semua pihak. Jumlah golongan ini relatif sangat sedikit, karena idealisme yang dijunjung memaksa mereka untuk menggunakan kode etik yang dijunjung tinggi oleh para hacker, yakni kemampuan di atas segalanya.
- Professional Criminals Para attacker/cracker yang bergerak atas nama kelompok ataupun individu dan melakukan berbagai aktivitas cyber crime sebagai sumber kehidupan utamanya. Kemampuan yang dimiliki oleh kelompok ini sangat sempurna karena mengombinasikan berbagai piranti keras dan pengetahuan programming yang bisa diandalkan dibantu data/informasi yang diperoleh dari Coders. Aktivitas kejahatan yang dilakukan tidak lagi dalam kelas cyber punk yang lebih banyak pada target individu, namun justru pada kalangan korporat dengan jalan merampok dana yang tersedia dengan melakukan transfer secara tersembunyi.
- Cyber Terrorist Sekelompok orang atau individu yang bertindak atas dasar sentimen pada suatu kelompok atau pihak tertentu, dan melakukan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi mereka pada lingkungan dunia. Tingkatan kemampuan yang dimiliki kelompok ini adalah yang tertinggi karena menggabungkan berbagai sumber daya yang ada, level kemampuan, bahkan menggunakan sarana prasarana bantuan dari pihak sponsor yang membantu seperti satelit komunikasi.
Apapun
alasannya ‘hacking’ adalah tindakan yang tidak melangar hukum, namun
disebut “cracking” apabila digunakan untuk merusak, menghilangkan data /
sesuatu yang bukan milik kita. Akan tetapi yang kita ketahui bersama –
sama bahwa tidak adanya jaminan yang memastikan data atau informasi yang
kita punya adalah 100 % aman dan kondisi inilah yang digunakan orang
untuk memulai “pekerjaan” merusak dari awalnya iseng hingga
professional. Hal terpenting yang bisa kita lakukan adalah menutup
segala kemungkinan celah keamanan yang terbuka dan selalu mengupdate
data / informasi [ siaga ].
[ How About You ? What Type Of Hacker You Want ? Ready To Hack? ]Oke – Apakah lu dah siap untuk gabung jadi Hacker Indonesia ?? Ato lu mundur??
Hehehehhe.. Mari kita kibarkan Bendera Merah Putih Indonesia di Dunia Cyber!!
We are Indonesian Hacker ( Kami adalah Hacker Indonesia )
Yang Menjunjung Tinggi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
Please Support Indonesia Hacker atau Hacker Indonesia atau Indonesian Hacker!
Viva Hacker Indonesia – Maju Terus Indonesia Hacker
To All BinusHacker: Maju Terus Pantang Mundur – Enjoy & Eat It! -
0 komentar:
Posting Komentar