Gunung Argapura merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa,
Indonesia. Gunung Argapura mempunyai ketinggian setinggi 3.088 meter.
Gunung ini sering juga disebut dengan Argopuro.
Gunung Argapura merupakan bekas gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi.
Gunung ini termasuk bagian dari pegunungan Iyang yang terletak di
kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Berada pada posisi di antara Gunung
Semeru dan Gunung Raung. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung
ini. Puncak yang terkenal bernama Puncak Rengganis/gunung
Welirang(topografichen Dienst 1928). Sedangkan puncak tertingginya
berada pada jarak ± 200 m di arah selatan puncak Rengganis. Puncak
tertinggi ini bernama Argapoera dan ditandai dengan sebuah tugu
ketinggian (triangulasi).
Gunung Argapura mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan
Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
[9]gunung merbabu (3145m)
Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung
Berapi) yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT.
Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di
lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur,
Propinsi Jawa Tengah.
Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai
Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lerengnya pernah terdapat
pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad
ke-15. Menurut etimologi, "merbabu" berasal dari gabungan kata "meru"
(gunung) dan "abu" (abu). Nama ini baru muncul pada catatan-catatan
Belanda.
Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga
pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi
dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada
ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut.
[8]gunung sindoro (3150m)
Gunung Sindara, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro (altitudo
3.150 meter di atas permukaan laut) merupakan sebuah gunung volkano
aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai
kota terdekat. Gunung Sindara terletak berdampingan dengan Gunung
Sumbing.
Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke
selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava
kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara
yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan
freatik).
[7]gunung welirang (3156m)
Gunung Welirang (atau Walirang, nama kuna) merupakan sebuah gunung yang
terdapat di Jawa Timur, Indonesia. "Welirang" dalam bahasa Jawa berarti
belerang. Gunung Welirang mempunyai ketinggian setinggi 3,156 meter
dan memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas,
hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
[6]gunung lawu (3265m)
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di
perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah
gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari
rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat
kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang
(solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit,
hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.
Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai
tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan.
Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa
akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga
terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu
dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun,
mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.
[5]gunung raung (3322m)
Gunung Raung merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa,
Indonesia dan mempunyai ketinggian setinggi 3,332 meter. Gunung Raung
mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan
Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
[4]gunung sumbing (3336m)
Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa,
Indonesia. Gunung Sumbing mempunyai ketinggian setinggi 3.371 meter.
Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan
Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Sebagian besar wilayah di gunung ini telah digunakan untuk lahan
pertanian. Di puncaknya gunung ini mempunyai kawah yang masih aktif.
[3]gunung arjuno (3339m)
Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang,
Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di
bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari
tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan
Batu.
Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.
Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari kecamatan Singosari melalui desa Sumberawan. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.
Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.
Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari kecamatan Singosari melalui desa Sumberawan. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.
[2]gunung slamet (3432m)
Gunung Slamet (3.432 meter) adalah gunung berapi yang terdapat di Pulau
Jawa, Indonesia. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes,
Banyumas, Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dan
merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau
Jawa. Terdapat empat kawah di puncaknya yang semuanya aktif.
Di kaki gunung ini terdapat sebuah kawasan wisata bernama Baturraden atau Batur Raden. Kawasan wisata ini biasa dicapai orang dari kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas.
Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan ekspedisi para pendaki, baik dari wilayah setempat maupun wilayah lainnya. Gunung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Dalam buku yang berjudul "Three Old Sundanese Poems", terbitan KITLV Leiden tahun 2006, J. Noorduyn menyebutkan bahwa nama "Slamet" adalah relatif baru yaitu setelah masuknya Islam ke Jawa. Dengan merujuk kepada naskah kuno Sunda Bujangga Manik, Noorduyn menuliskan bahwa nama lama dari gunung ini adalah Gunung Agung.
Aktivitas terakhir adalah pada bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar.
[1]gunung semeru (3676m)
Di kaki gunung ini terdapat sebuah kawasan wisata bernama Baturraden atau Batur Raden. Kawasan wisata ini biasa dicapai orang dari kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas.
Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan ekspedisi para pendaki, baik dari wilayah setempat maupun wilayah lainnya. Gunung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Dalam buku yang berjudul "Three Old Sundanese Poems", terbitan KITLV Leiden tahun 2006, J. Noorduyn menyebutkan bahwa nama "Slamet" adalah relatif baru yaitu setelah masuknya Islam ke Jawa. Dengan merujuk kepada naskah kuno Sunda Bujangga Manik, Noorduyn menuliskan bahwa nama lama dari gunung ini adalah Gunung Agung.
Aktivitas terakhir adalah pada bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar.
[1]gunung semeru (3676m)
Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
0 komentar:
Posting Komentar