Mengapa dengan demikian,ada
duahal yang akan saya jelaskan.Bahwa ada seorang petinggi yang
bertanggung jawab terhadap digital advertising untuk perusahaan
internasional sempat berkomentar dan mengeluhkan sistem pengiklanan di
Facebook. Dimana ia mengatakan bahwa awalnya ia membayar untuk
mengiklankan brandnya, sekarang ia akan disuru membayar lagi untuk
memastikan iklan tersebut dilihat banyak pengguna.Hal kedua yang
dikatakan adalah menyinggung 'premium ads' yang digaungkan oleh
Facebook pada presentasi mereka bulan Februari lalu. Tentunya hal ini
cukup mengagetkan dimana berulang kali Mark Zuckerberg memastikan bahwa
Facebook akan selalu gratis, yang sekarang tampaknya sudah semakin
menuju ke arah yang berlawanan. Prinsip dalam 'premium ads' yang
dipasang pengiklan ini adalah untuk selalu dilihat oleh banyak
pengguna, namun dalam sebuah ujicoba ternyata banyak pengguna yang
tidak melihat update tersebut.
Maka dari itu Facebook akan
menerapkan metode baru yaitu dengan memberikan highlight pada
updatestatus yang kita inginkan. Setiap status tersebut akan dibandrol
dengan harga $1.42 atau sekitar Rp13ribu yang tampaknya akan berubah
menjadi $2 atau sekitar Rp.18ribu.Biaya untuk highlight pada update
status ini bisa dibayarkan melalui PayPal atau kartu kredit. Highlight
tersebut akan terus berada pada bagian atas halaman Facebook untuk
memastikan terlihat oleh user. Metode ini awalnya ditemukan oleh
pengguna Facebook asal New Zealand yang mendapatkan notifikasi tawaran
tersebut untuk memastikan teman-temannya melihat update status yang ia
tulis.
Sedangkan untuk mereka yang
menggunakan Facebook sebagai media untuk berbisnis atau promosi dan
marketing, metode update status berbayar ini tentunya akan menjadi alat
baru untuk berpromosi, karena status update yang dibuat akan di
highlight lebih lama sehingga kemungkinan besar akan bisa dilihat oleh
lebih banyak pengguna Facebook.Hal ini yang dilakukan Facebook adalah
untuk mencari keuntungan dari jejaring sosial ini.
0 komentar:
Posting Komentar